Kamis, 03 Maret 2011

MEMBANGUN IMAN YANG TEGUH

“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”
Lukas 6 : 46-49
Ayat yang sejajar dengan ayat tersebut di atas dapat juga kita temukan dalam kitab Matius 7:21-27. Dalam ayat tersebut Yesus mengumpamakan kualitas iman manusia dengan dua jenis pondasi, yaitu pondasi yang kokoh dan pondasi yang rapuh. Ini adalah perumpamaan yang sangat sederhana dan mudah dipahami oleh semua orang, sama seperti perumpamaan-perumpamaan Yesus lainnya. Seseorang tidak perlu harus menjadi seorang ahli bangunan untuk dapat memahami pentingnya arti sebuah pondasi agar suatu bangunan dapat berdiri kokoh.
Pondasi adalah dasar, landasan atau tempat bertumpu agar sesuatu di atasnya dapat berdiri tegak sehingga tidak terombang-ambing dan rubuh. Walaupun suatu bangunan dibuat dari bahan-bahan yang terbaik dan dirancang dengan begitu teliti, namun bila didirikan di atas pondasi yang rapuh, maka bangunan tersebut akan sangat gampang rubuh.
Sejak dosa merajalela di bumi ini, maka kehidupan manusia dari waktu ke waktu semakin bertambah sulit. Beban hidup terasa begitu bertambah berat. Tidak ada sesuatupun di bumi ini yang dapat dijadikan tempat bertumpu oleh karena semuanya cenderung bergerak dalam perubahan kemerosotan. Alam yang tadinya bersahabat tiba-tiba bisa saja membawa petaka, orang yang tadinya sangat dipercaya kemudian mengambil kesempatan, harta milik yang melimpah yang tersimpan aman, dapat lenyap seketika tanpa terduga, kepintaran dan keahlian yang sudah terasah dapat lenyap hanya dengan sedikit kelalaian dalam berkendara. Satu-satunya tumpuan  yang dapat membuat kita tetap bertahan hanyalah iman.
Apakah iman itu ? Ibrani 11:1 : "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."
Satu-satunya yang dapat membuat orang tetap bertahan adalah harapan. Harapan memotivasi kita untuk melakukan sesuatu. Seberat apapun penderitaan seseorang, jika ia masih melihat setitik harapan dibalik penderitaan itu, maka ia akan sanggup untuk menjalaninya. Harapan akan memotivasi kita untuk melakukan sesuatu. Tanpa harapan maka pada dasarnya kita sudah mati.
Harapan dari seluruh umat manusia adalah hidup kekal tanpa penderitaan, hari tua dan kematian. Namun selama kita hidup di dunia yang penuh dosa ini, harapan itu hanyalah angan-angan belaka dan tidak akan pernah menjadi kenyataan. Seberapa canggihpun teknologi yang dikembangkan manusia, tidak akan pernah dapat mencapainya. Harapan hidup kekal menjadi lebih nyata setelah Yesus bangkit dari kematian dan naik ke surga. Agar pengharapan kita dapat tetap teguh maka iman itu harus dibangun di atas pondasi yang kuat, batu karang yang teguh, yaitu Yesus.
Semua kita mengakui bahwa iman kristiani kita di dasarkan pada Kristus, lantas mengapa masih ada yang disebut iman yang teguh dan iman yang rapuh seperti yang diisyaratkan oleh perumpamaan Tuhan Yesus dalam ayat pembuka di atas ? Bukan kah kita memiliki pondasi iman yang sama ? Di mana letak kesalahannya ? Apakah pondasinya yang salah dan tidak cukup kuat ? Apakah karena kita yang tidak sempurna ini tidak layak ditopang oleh pondasi yang sangat sempurna itu ? Mari kita telusuri dan dapatkan jawabannya melalui beberapa ayat-ayat Alkitab berikut :
-  Ibrani 7:26 : “Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga
- II Timotius 2:19 : "Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Kristus adalah pondasi iman kita yang teguh, tanpa salah dan tidak pernah salah serta tanpa cacat dan noda. Kritus adalah pondasi yang sempurna. Dalam ayat lain Yesus mengatakan bahwa Dialah jalan, kebenaran dan hidup, tidak ada yang akan dapat tiba ke sorga dan memperoleh hidup kekal tanpa melalui Yesus.
Yohanes 15:5 : “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
- II Timotius  1:7 : “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
- Filipi  4:13 : “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
- II Korintus  12:9 : Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Manusia memang tidalah sempurna oleh karena terpolusi dosa yang sangat parah. Namun ketidaksempurnaan itu tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk tidak dapat berdiri teguh di atas pondasi yang kokoh itu. Justru dalam kelemahanlah kuasa Allah semakin nyata dan sempurna bagi kita.
Mari kita simak kembali perkataan Yesus dalam  Lukas 6:46-49. Ada dua orang yang membangun rumah dan sama-sama membangun di atas tanah yang tentunya telah memilih lahan yang kering, datar, padat, bukannya di tanah yang penuh lumpur yang tidak stabil dan mudah bergeser. Sampai di sini kedua orang tersebut sudah tepat dalam hal memilih kondisi tanah tempat mereka akan membangun. Namun dalam langkah selanjutnya terlihat perbedaan yang sangat mencolok. Orang yang pertama memulai pekerjaan membangun rumahnya dengan menggali tanah dalam-dalam, menaruh batu ke dalam lobang galian tersebut dan membangun rumahnya di atas batu yang sudah tertanam cukup dalam di tanah sehingga rumah tersebut menyatu erat dengan tanah tempat semua mahluk hidup di darat berpijak.
Orang yang kedua begitu puas dengan lahan yang dia miliki. Kondisi tanah yang datar, padat, dan mungkin di sekelilingnya terdapat pemandangan yang indah, telaga yang jernih, sehingga tanpa berpikir panjang dia segera membangun rumahnya di atas tanah tersebut tanpa terpikir untuk menggali terlebih dahulu untuk membuat pondasi seperti yang dilakukan oleh orang yang pertama. Sebagai akibatnya, begitu banjir datang rumah tersebut hancur terseret air oleh karena bangunan itu tidak benar-benar menyatu dengan tanah tempatnya berpijak.
Yang membuat iman seseorang kokoh atau rapuh adalah seberapa dalam iman itu tertanam dan melekat bersama pondasi  yaitu Kristus. Orang yang imannya hanya sekedar menempel pada pondasi tentu tidak akan dapat bertahan. Jenis orang yang seperti ini umumnya adalah orang-orang yang :
Melandaskan imannya dalam Yesus oleh karena melihat dan mengharapkan keindahannya saja. Mengikut Yesus dengan harapan kondisi ekonomi akan membaik, mengikut Yesus oleh karena mendengarkan hal-hal yang indah saja.
Mengharapkan keuntungan pribadi
Mengharapkan pujian, dan lain sebagainya
Orang yang mempunyai iman tersebut diatas, tidak akan tertanam dalam dan menyatu dengan pondasi, sehingga tidak dapat berdiri kokoh dan sangat rapuh, ibarat pohon yang akarnya tidak tertanam jauh ke dalam tanah, akan mudah dicabut. Iman tersebut adalah iman yang berdiri di atas permukaan saja yang hanya sekedar menempel.
Untuk memperoleh iman yang teguh kita harus menggali lebih dalam Firman Allah sehingga pengenalan kita akan Yesus juga akan semakin dalam yang membuat kita juga akan semakin menyatu denganNya. Bila kita mengalami kesusahan, kita akan mengingat bahwa Yesus sudah terlebih dahulu mengalaminya, bila kita mendapat perlakuan yang tidak adil, Yesus juga pernah merasakannya. Lebih daripada itu, Dia berjanji untuk memberikan kekuatan yang menyanggupkan kita untuk dapat berdiri tegak menghadapi badai kehidupan (Matius 11:28).
Dalam menggali Firman seringkali kita menemukan rintangan baik dari orang lain maupun dari diri kita sendiri, sebagaimana halnya bila menggali tanah, sering ditemukan batu-batu kecil maupun besar yang menghambat pekerjaan penggalian. Untuk itu diperlukan ketekunan. Tanpa ketekunan sudah pasti kita akan gagal oleh sebab banyaknya rintangan.
Kolose 2:7 :  “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”

gambar puisi cinta

Rabu, 02 Maret 2011

5 Mahluk Terbesar Sepanjang Masa

Argentinosaurus
Merupakan hewan darat terbesar sepanjang masa. Hewan ini memiliki panjang sekitar 45 meter dan berat kurang lebih 95 ton atau 30 kali berat gajah afrika. Mahluk ini hidup pada masa Cretaseous atau 100 juta tahun yang lalu. Mereka hidup berkelompok dan sering kali menjadi mangsa dari predator raksasa seperti Giganotosaurus.
Terbesar yang pernah terbang
Ornithocheirus
http://hermawayne.blogspot.com
Merupakan mahluk terbesar yang pernah terbang. Sayap mahluk ini dari ujung ke ujung sepanjang 46 kaki atau 18 meter. Bahkan di sayapnya ini cukup untuk menampung 2 mobil keluarga. Ornithocheirus memakan ikan. Mahluk sebesar ini dapat terbang karena tubuhnya dibuat berongga sehingga mudah untuk terbang. Meskipun mahluk ini besar, seringkali mahluk ini menjadi santapan Deinosuchus atau Sarchosucus.
Predator Darat Terbesar Sepanjang Masa
Giganotosaurus
http://hermawayne.blogspot.com
Giganotosaurus dinobatkan sebagai predator darat terbesar yang pernah ada. Struktur tubuh Gigan mirip dengan t-rex. Tetapi t-rex lebih pendek dan tubuhnya 'hanya' sekitar 9 meter, sedangkan Gigan dewasa bisa mencapai 13 meter. Raksasa ini hidup berkelompok dalam menjatuhkan mangsa besarnya seprti seekor Argentinosaurus dewasa.
Predator Laut Terbesar Sepanjang Masa
Liopleurodon
http://fraann.files.wordpress.com/2007/04/liopleurodon.jpg
Liopleurodon disebut-sebut merupakan predator terbesar sepanjang masa. Mahluk ini memiliki gigi sepanjang 30cm, dan tengkorak sepanjang 5 meter. Panjang maksimal tubuh monster ini adalah 25 meter. Makanan monster ini tentu saja tubuh paus dan berbagai mahluk berdaging banyak lainnya. Hidup 140 juta tahun lalu.
Megalodon
http://hermawayne.blogspot.com
Megalodon adalah sejenis hiu yang hidup di masa purba. Hiu ini merupakan nenek moyang hiu dan tentunya memiliki ukuran yang luar biasa besar. Megalodon kecil berukuran sekitar 6 meter panjangnya. Sedangkan Megalodon dewasa berukuran sekitar 18 meter atau sebesar kapal. Makanan hiu ini biasanya seekor paus. Cara mereka makan pun sama dengan hiu modern.
Predator Amphibi Terbesar Sepanjang Masa
Sarcoshucus
http://hermawayne.blogspot.com
Sarcosuchus, keluarga dekat buaya merupakan jenis buaya yang paling besar dalam keluarga buaya. Panjang tubuh monster raksasa ini sekitar 50 kaki dengan berat sekitar 8-10 ton, atau hampir sama dengan ukuran sebuah bus. Sarcosuchus kadang bisa memakan seekor dinosaurus raksasa yang senang meminum air di sungai tempat sarcosuchus tinggal.
Deinosuchus
http://www.dinosoria.com/cinema/bbc_02.jpg
Mahluk ini merupakan nenek moyang dari keluarga buaya. Jika pada sarcosuchus mulutnya panjang, tidak pada deinosuchus. Deinosuchus disinyalir memiliki gigi sepanjang 10 cm, dan mulutnya memiliki kekuatan gigitan 10.000 pon atau 2 kali kekuatan gigitan singa. Mahluk ini memiliki panjang 45 kaki dan berat sekitar 12 ton. Walaupun ukuran tubuhnya besar, mahluk ini juga memiliki loncatan yang tinggi. Deinosuchus bisa memakan seekor Pterodactyl ukuran dewasa.
Hewan Terbesar di Dunia (sekarang)
Blue Whale
http://www.japanprobe.com/wp-content/uploads/blue-whale-pool.jpg
Blue Whale atau biasa disebut paus biru bisa dibilang sebagai mahluk terbesar di dunia saat ini. Dengan panjang sekitar 100 kaki dan berat lebih dari 50 ton tentu saja menobatkan paus biru sebagai mahluk terbesar di dunia. Tapi mungkin ada sesuatu yang janggal dengan mahluk ini, meskipun ukurannya yang tergolong sangat besar, paus ini hanya memakan plankton dan organisme kecil di air.